ARTIKEL REFLEKSI AKSI NYATA MODUL 2.1 DAN 2.2
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DAN PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
DAN
PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL
DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN
Oleh
DEVI KURNIA FITRA,S.Pd
Calon Guru Penggerak
Kabupaten Indragiri Hilir
A. LATAR BELAKANG
Pada Modul 2 Program Pendidikan Guru Penggerak angkatan I yaitu Pembelajaran Berpihak pada Murid terdapat beberapa submodul yang terdiri dari Pembelajaran Berdiferensiasi, Pembelajaran Sosial Emosional, dan Coaching. Ketiga hal ini sangat berkaitan dalam mewujudkan pembelajaran berpihak pada murid.
Pembelajaran berdiferensiasi dilatar belakangi akan kebutuhan belajar murid yang berbeda-beda, sesuai dengan filosofi Kihajar Dewantara menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: "menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak”.
Selama ini kegiatan pembelajaran di kelas dilaksanakan dengan metode yang identik untuk semua murid tanpa memperhatikan kebutuhan belajar murid yang meliputi tiga aspek yaitu kesiapan belajar, minat murid dan profil belajar. Oleh karena itu, dengan mengintegrasikan pembelajaran berdifensiasi dan pembelajaran sosial emosional dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), menjadi langkah awal untuk dapat mengaplikasikan pembelajaran berpihak pada murid baik secara tatap muka atau melalui pembelajaran jarak jauh. Di SMP Negeri 1 Tembilahan, Pembelajaran berdiferensiasi dan Pembelajaran Sosial Emosional ini diterapkan pertama kali di kelas 7.1 untuk mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam).
B. DESKRIPSI AKSI NYATA
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan serangkaiankeputusanmasukakal (common sense) yang dibuatoleh guru yang berorientasikepadakebutuhanmurid, terkait dengan bagaimana menciptakan lingkungan belajar murid, tujuan pembelajaran yang di definisikan dengan jelas, merespon kebutuhan belajar murid dan manajemen kelas efektif. Strategi pembelajaran berdiferensiasi dapat berupa : Diferensiasi Konten, Diferensiasi proses dan diferensiasai produk.
Sedangkan, Pembelajaran sosial emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional. Pembelajaran sosial dan emosional bertujuan untuk
1). memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi.
2). menetapkan dan mencapai tujuan positif.
3). merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain
4). membangun dan mempertahankan hubungan yang positif.
5). membuat keputusan yang bertanggung jawab.
Pembelajaran sosial emosional, dapat berupa latihan kesadaran penuh (mindfulness) yang berguna dalam melatih kemampuan untuk memberikan perhatian yang berkualitas pada apa yang kita lakukan. Kegiatan-kegiatan seperti latihan menyadari nafas (mindful breathing); latihan bergerak sadar (mindful movement), yaitu bergerak yang disertai kesadaran tentang intensi dan tujuan gerakan; latihan berjalan sadar (mindful walking) dengan menyadari gerakan tubuh saat berjalan, dan berbagai kegiatan sehari-hari yang mengasah indera (sharpening the senses) dengan melibatkan mata, telinga, hidung, indera perasa, sensori di ujung jari, dan sensori peraba kita. Kegiatan-kegiatan di atas seperti bernapas dengan sadar, bergerak dengan sadar, berjalan dengan sadar dan menyadari seluruh tubuh dengan sadar dapat diawali dengan cara yang paling sederhana yaitu dengan menyadari nafas.
Menurut Hawkins (2017), latihan berkesadaran penuh (mindfulness) dapat membangun keterhubungan diri sendiri (self-awareness) dengan berbagai kompetensi emosi dan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, sebelum memberikan respon dalam sebuah situasi sosial yang menantang, kita berhenti, bernafas dengan sadar, mengamati pikiran, perasaan diri sendiri maupun orang lain, dan mengambil tindakan yang lebih responsif, bukan reaktif.
Langkah pertama pelaksanaan kegiatan aksi nyata pembelajaran berpihak pada murid adalah dengan berkomunikasi dengan kepala sekolah, kemudian mensosialisasikan secara umum pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional dengan rekan-rekan sejawat. Kemudian mengatur waktu yang tepat untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Selanjutnya, menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang terintegrasi dengan pembelajaran Perdiferensiasi dan pembelajaran Sosial Emosional. Dalam proses penyusunan RPP tersebut, CGP terlebih dahulu memetakan kebutuhan belajar murid khususnya kelas 7.1 sebagai kelas sampel dalam pembelajaran berpihak pada murid.
Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom menyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek. Ketiga aspek tersebut adalah Kesiapan belajar (readiness) murid, Minat murid dan Profil belajar murid.
Kegiatan pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional di laksanakan secara tatap muka dengan memperhatika protokol kesehatan karena masih di masa pandemi. Kegiatan tersebut diikuti oleh 20 orang murid untuk pembelajaran tatap muka, secara garis besar implementasi kegiatan pembelajaran tersebut mengikuti langkah sebagai berikut:
Dari rangkaian kegiatan tersebut, tergambar variasi aktivitas yang dialami murid dan kegiatan sosial emosional untuk pengendalian diri dan emosi. Pembelajaran yang berlangsung selama 2JP atau 80 menit, terasa lebih aktif dan menarik. Murid-murid kelas VII yang sebenarnya masih pemalu dan belum terbiasa dalam kegiatan tatap muka, menjadi lebih rileks dalam kegiatan, namun tetap fokus mengikuti kegiatan pembelajaran.Hasil dari pembelajaran akan terasa lebih optimal karena sesuai kebutuhan belajar murid dan melatih, memahami pengelolaan dan pengendalian emosi.
C. HASIL AKSI NYATA
Hasil dari aksi nyata 2.1 dan 2.2 Pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran Sosial Emosional antara lain:
D. REFLEKSI AKSI NYATA
Setelah melewati proses mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran berpihak pada murid, maka ditemukan beberapa kesulitan dalam memilih dan memposisikan langkah-langkah kegiatan berdiferensiasi dan penggunaan keterampilan sosial emosional yang tepat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Selain itu juga, pertimbangan waktu efektif dalam pelaksanaan kegiatan harus diperhitungkan.
Kegiatan pertama yang dilakukan seorang guru dalam mengintergrasikan pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial ekonomi adalah pemetaan kebutuhan murid yang meliputi kesiapan belajar, minat dan profik belajar murid. Kemudian pembelajaran Sosial emosional dapat dilaksanakan sesuai ruang lingkupnya misalnya secara Rutin: pada saat kondisi yang sudah ditentukan di luar waktu belajar akademik, misalnya kegiatan lingkaran pagi (circle time). Terintegrasi dalam mata pelajaran: misalnya melakukan refleksi setelah menyelesaikan sebuah topik pembelajaran,. Ketiga yaitu Protokol: menjadi budaya atau aturan sekolah yang sudah menjadi kesepakatan bersama dan diterapkan secara mandiri oleh murid atau sebagai kebijakan sekolah untuk merespon situasi atau kejadian tertentu.
Ketika mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional, maka perlu mempertimbangkan manajemen waktu dan pemilihan metode keterampilan sosial emosional yang tepat dan efektif, tanpa mengabaikan komponen pembelajaran yang lain seperti penguatan dan komfirmasi kepada murid mengenai ketercapaian pemahaman pengetahuan yang disampaikan
E. RENCANA PERBAIKAN DI MASA MENDATANG
Berdasarkan hasil nyata Pembelajaran berdiferernsiasi dan pembelajaran sosial emosional di kelas VII.1 di SMP Negeri 1 Tembilahan, yang selanjutnya diberi nama Pembelajaran berpihak pada murid, diperlu diadakannya perbaikan dimasa mendatang antara lain:
F. DOKUMENTASI DAN TESTIMONI
Video dokumentasi kegiatan Aksi Nyata 2.1 dan 2.2 https://youtu.be/NPYUtzcoZNY