Welcome to SMP Negeri 1 Tembilahan
pembelajaran-berdiferensiasi-dan-pembelajaran-sosial-emosional-2021-03-26-605e754b1ebc57.05601709.jpg
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DAN PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL

ARTIKEL REFLEKSI AKSI NYATA MODUL 2.1 DAN 2.2
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DAN PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

DAN

PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL

DI SMP NEGERI 1 TEMBILAHAN

Oleh

DEVI KURNIA FITRA,S.Pd

Calon Guru Penggerak

Kabupaten Indragiri Hilir

 

A. LATAR BELAKANG

    Pada Modul 2 Program Pendidikan Guru Penggerak angkatan I yaitu Pembelajaran Berpihak pada Murid  terdapat beberapa submodul yang terdiri dari Pembelajaran Berdiferensiasi, Pembelajaran Sosial Emosional, dan Coaching.  Ketiga hal ini sangat berkaitan dalam mewujudkan pembelajaran berpihak pada murid.

   Pembelajaran berdiferensiasi dilatar belakangi akan kebutuhan belajar murid yang berbeda-beda, sesuai dengan filosofi Kihajar Dewantara menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: "menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak”. 

    Selama ini kegiatan pembelajaran  di kelas dilaksanakan dengan  metode yang identik untuk semua murid  tanpa memperhatikan kebutuhan belajar murid yang meliputi tiga aspek yaitu kesiapan belajar, minat murid dan profil belajar. Oleh karena itu, dengan mengintegrasikan pembelajaran berdifensiasi dan pembelajaran sosial emosional dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), menjadi langkah awal untuk dapat mengaplikasikan pembelajaran berpihak pada murid baik secara tatap muka atau melalui pembelajaran jarak jauh. Di SMP Negeri 1 Tembilahan, Pembelajaran berdiferensiasi dan Pembelajaran Sosial Emosional ini diterapkan pertama kali di kelas 7.1 untuk mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam).

B. DESKRIPSI AKSI NYATA

    Pembelajaran berdiferensiasi merupakan serangkaiankeputusanmasukakal (common sense) yang dibuatoleh guru yang berorientasikepadakebutuhanmurid, terkait dengan bagaimana menciptakan lingkungan belajar murid, tujuan pembelajaran yang di definisikan dengan jelas, merespon kebutuhan belajar murid dan  manajemen kelas efektif.  Strategi pembelajaran berdiferensiasi dapat berupa : Diferensiasi  Konten, Diferensiasi proses dan diferensiasai produk.

    Sedangkan, Pembelajaran sosial emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional. Pembelajaran sosial dan emosional bertujuan untuk

1). memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi.

2). menetapkan dan mencapai tujuan positif.

3). merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain

4). membangun dan mempertahankan hubungan yang positif.

5). membuat keputusan yang bertanggung jawab. 

    Pembelajaran sosial emosional, dapat berupa latihan  kesadaran penuh (mindfulness) yang berguna dalam melatih kemampuan untuk memberikan perhatian yang berkualitas pada apa yang kita lakukan. Kegiatan-kegiatan seperti latihan menyadari nafas (mindful breathing); latihan bergerak sadar (mindful movement), yaitu bergerak  yang disertai kesadaran  tentang intensi dan tujuan gerakan; latihan berjalan sadar (mindful walking) dengan menyadari  gerakan tubuh saat berjalan, dan berbagai kegiatan sehari-hari  yang mengasah indera (sharpening the senses) dengan melibatkan mata, telinga, hidung, indera perasa, sensori di ujung jari, dan sensori peraba kita. Kegiatan-kegiatan di atas seperti bernapas dengan sadar, bergerak dengan sadar, berjalan dengan sadar dan menyadari seluruh tubuh dengan sadar dapat diawali dengan cara yang paling sederhana yaitu dengan menyadari nafas. 

   Menurut Hawkins (2017), latihan berkesadaran penuh (mindfulness) dapat membangun keterhubungan diri sendiri (self-awareness) dengan berbagai kompetensi emosi dan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, sebelum memberikan respon dalam sebuah situasi sosial yang menantang, kita berhenti, bernafas dengan sadar, mengamati pikiran, perasaan diri sendiri maupun orang lain, dan mengambil tindakan yang lebih responsif, bukan reaktif. 

    Langkah pertama pelaksanaan kegiatan aksi nyata pembelajaran berpihak pada murid adalah dengan berkomunikasi dengan kepala sekolah, kemudian mensosialisasikan secara umum pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional dengan rekan-rekan sejawat. Kemudian mengatur waktu yang tepat untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Selanjutnya,  menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang terintegrasi dengan pembelajaran Perdiferensiasi dan pembelajaran Sosial Emosional.  Dalam proses penyusunan RPP tersebut, CGP terlebih dahulu memetakan kebutuhan belajar murid khususnya kelas 7.1 sebagai kelas sampel dalam pembelajaran berpihak pada murid.

    Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom menyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek. Ketiga aspek tersebut adalah Kesiapan belajar (readiness) murid, Minat murid dan Profil belajar murid.

    Kegiatan pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional di laksanakan secara tatap muka dengan memperhatika protokol kesehatan karena masih di masa pandemi. Kegiatan tersebut diikuti oleh 20 orang murid untuk pembelajaran tatap muka, secara garis besar implementasi kegiatan pembelajaran tersebut mengikuti langkah sebagai berikut:

  1. Diawali salam dan berdoa
  2. Penggunaan teknik STOP
  • Stop/berhenti,
  • Take a deep breath/ Tarik nafas dalam
  • Observe/Amati
  • Proceed/ Lanjutkan
  1. Menggunakan Quiz kata untuk mengetahui pemahaman awal murid
  2. Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
  3. Mengamati gambar dan mendeskripsikannya
  4. Mengamati video pembelajaran dan mendeskripsikanya
  5. Mengelompok/menempel gambar
  6. Diskusi Mengerjakan LKM berdiferensiasi sesuai kesiapan belajar
  7. Penugasan produk tulisan cara penanggulangan pemansan global (essay, puisi, ppt, poster dan video)
  8. Presentasi kelompok
  9. Kesimpulan dan Refleksi
  10. Apresiasi untuk semua melalui tepukan
  11. Puisi akrostik
  12. Diakhiri dengan doa dan pesan menjaga kesehatan

    Dari rangkaian kegiatan tersebut, tergambar variasi aktivitas yang dialami murid dan kegiatan sosial emosional untuk pengendalian diri dan emosi. Pembelajaran yang berlangsung selama 2JP atau 80 menit, terasa lebih aktif dan  menarik. Murid-murid kelas VII yang sebenarnya masih pemalu dan belum terbiasa dalam kegiatan tatap muka, menjadi lebih rileks dalam kegiatan, namun tetap fokus mengikuti kegiatan pembelajaran.Hasil dari pembelajaran akan terasa lebih optimal karena sesuai kebutuhan belajar murid dan melatih, memahami pengelolaan dan pengendalian emosi.

C. HASIL AKSI NYATA

    Hasil dari aksi nyata 2.1 dan 2.2 Pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran Sosial Emosional antara lain:

  1. Tersusunnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang terintegrasi dengan pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran Sosial emosioanal
  2. Pembelajaran menjadi lebih aktif dan optimal karena dilaksanakan sesuai kebutuhan belajar murid
  3. Kegiatan evaluasi adalah dengan melihat kondisi murid sebelum pembelajaran dan sesudah pembelajaran, bukan membandingkan murid yang satu dengan murid yang lain.
  4. Dokumentasi rangkaian kegiatan pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional
  5. Pembelajaran lebih rileks, menarik dan tetap fokus pada langkah kegiatan pembelajaran.

D. REFLEKSI AKSI NYATA 

    Setelah melewati proses mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran berpihak pada murid, maka ditemukan beberapa kesulitan dalam memilih dan memposisikan langkah-langkah kegiatan berdiferensiasi dan  penggunaan keterampilan sosial emosional yang tepat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Selain itu juga, pertimbangan waktu efektif dalam pelaksanaan kegiatan harus diperhitungkan.

    Kegiatan pertama yang dilakukan seorang guru dalam mengintergrasikan pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial ekonomi adalah pemetaan kebutuhan murid yang meliputi kesiapan belajar, minat dan profik belajar murid. Kemudian pembelajaran Sosial emosional dapat dilaksanakan sesuai ruang lingkupnya misalnya secara Rutin:  pada saat kondisi yang sudah ditentukan di luar waktu belajar akademik, misalnya kegiatan lingkaran pagi (circle time). Terintegrasi dalam mata pelajaran: misalnya melakukan refleksi setelah menyelesaikan sebuah topik pembelajaran,. Ketiga yaitu Protokol: menjadi budaya atau aturan sekolah yang  sudah menjadi kesepakatan bersama dan diterapkan secara mandiri oleh murid atau  sebagai kebijakan sekolah untuk merespon situasi atau kejadian tertentu.

    Ketika mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional, maka perlu mempertimbangkan manajemen waktu dan pemilihan metode keterampilan sosial emosional yang tepat dan efektif, tanpa mengabaikan komponen pembelajaran yang lain seperti penguatan dan komfirmasi kepada murid mengenai ketercapaian pemahaman pengetahuan yang disampaikan

E. RENCANA PERBAIKAN DI MASA MENDATANG

    Berdasarkan hasil nyata  Pembelajaran berdiferernsiasi dan pembelajaran sosial emosional di kelas VII.1 di SMP Negeri 1 Tembilahan, yang selanjutnya diberi nama Pembelajaran berpihak pada murid, diperlu diadakannya perbaikan dimasa mendatang antara lain:

  1. Pentingnya pemetaan kebutuhan belajar murid yang meliputi tiga aspek yaitu kesiapan belajar, minat murid dan profil belajar murid.
  2. Penyusunan RPP berdiferensiasi dan pembelajaran Sosial Emosional penting untuk semua orang, oleh karena itu perlu kolaborasi dengan rekan sejawat atau komunitas praktisi.
  3. Pembelajaran Sosial Emosional penting dalam menumbuhkan kesadaran penuh untuk dapat  sadar terhadap apa yang dilakukan dan dikerjakan.
  4. Prinsip evaluasi pembelajaran terhadap murid berorientasi diri murid  itu sendiri, yaitu sebelum pembelajaran dan sesudah pembelajaran.
  5. Komitmen dan konsisten untuk terus menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dan Pembelajaran Sosial Emosional.

F. DOKUMENTASI DAN TESTIMONI

Video dokumentasi kegiatan Aksi Nyata 2.1 dan 2.2  https://youtu.be/NPYUtzcoZNY