ARTIKEL REFLEKSI AKSI NYATA MODUL 1.1
Penerapan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
STEM
(SADAR TEKHNOLOGI EDUKASI DAN MENYENANGKAN)
Penggunaan Tekhnologi dalam Pembelajaran Jarak Jauh
Di SMPN 1 Tembilahan
Oleh
DEVI KURNIA FITRA,S.Pd
Calon Guru Penggerak
Kabupaten Indragiri Hilir
A. LATAR BELAKANG
Era pandemi yang berlangsung lebih dari satu semester ini, memang “memaksa” sekolah terutama para guru memutar otak mencari cara agar pembelajaran tetap terlaksana, walaupun murid berada di rumah. Dinamika pendidikan di era digital, telah mengubah cara pandang bahwa pendidikan itu bukan sekedar kombinasi antara Pengetahuan Konten dengan (K) dengan Pengetahuan Pedagogi (P), tetapi juga dengan PengetahuanTekhnologi (T), sehingga dikenal dengan Konten Pedagogi Teknologi (KPT).
Saya sebagai seorang guru merasa memiliki tanggung jawab untuk dapat mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran dengan mengikuti0 beberpa pelatihan online ataupun webinar tentang teknik melaksanakan pembelajaran di masa Pandemi. Dengan sedikit kemampuan yang dimiliki saya mengaplikasikannya dalam aksi nyata pertama yang saya beri judul STEM (Sadar Tekhnologi Edukasi dan Menyenangkan), dimana dalam pembelajaran jarak jauh ini saya menggunakan aplikasi atau teknologi secara variatif.
Tujuan memanfaatkan dan mengelola teknologi dalam pembelajaran jarak jauh agar pembelajaran lebih efektif, efisien, menarik dan meningkatkan kinerja sesuai dengan pemaparan AECT (Association for Education Communication and and Technologi, 2004).Mengintegrasikan pengetahuan konten, pengetahuan pedagogi dan pengetahuan tekhnologi harus mempertimbangkan pengalaman belajar murid, mengubah pola pembelajaran murid yang pasif menjadi pola pembelajaran aktif, lebih interaktif, melibatkan orang tua, dan pembelajaran kontekstual. Penggunakaan tekhologi pembelajaran jarak jauh bertujuan membantu murid dan pengajar untuk tetap bisa melakukan aktifitas pembelajaran, meski tidak berada di lokasi yang sama, sekaligus untuk mengurangi resiko penularan virus Covid-19.
Peran teknologi dalam pembelajaran jarak jauh antara lain: yang pertama yaitu memberikan pengalaman berbeda bagi guru dan murid.Yang kedua, sebagai media komunikasi guru dan murid untuk tetap berinteraksi, murid dapat bertanya langsung menggunakan media komunikasi seperti messenger, dan whatsup. Yang ketiga, agar pembelajaran efektif, dimana teknologi membantu meningkatkan kualitas pembelajaran.Yang keempat, memudahkan dalam penyebaran informasi. Yang kelima, dapatmelihat hasil pencapaian pembelajaran murid, dengan adanya teknonlogi memberikan kontribusi lebih dalam pembelajaran. Langkah awal penggunaan teknologi untuk pembelajaran jarak jauh adalah mendiagnosis kesiapan murid, orang tua termasuk guru. Hal ini, penting dilakukan agar tidak ada salah satu pihak yang merasa terbebani karena pembelajaran jarak jauh (PJJ), dan memilih waktu yang tepat untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh, serta menyamakan persepsi ketercapaian tujuan pembelajaran dimasa pandemi. Sebagian besar Orang tua bersedia mengikuti pembelajaran secara daring (online), dan sebagian yang terkendala perangkat android mengambil jalur luring.
B. DESKRIPSI AKSI NYATA
Pada awal tahun pelajaran guru SMPN 1 Tembilahan juga telah mendapatkan sosialisasi dan pelatihan sehari mengenai penggunaan Google classrroom dan pemanfaatan Zoom meeting untuk pembelajaran. Sehingga, seluruh guru SMPN 1 Tembilahan sudah dapat menggunakan kedua teknologi tersebut untuk pembelajaran jarak jauh.sosialisasi dan pelatihan sehari mengenai penggunaan Google classrroom dan pemanfaatan Zoom meeting untuk pembelajaran. Sehingga, seluruh guru SMPN 1 Tembilahan sudah dapat menggunakan kedua teknologi tersebut untuk pembelajaran jarak jauh.
Penggunaan tekhnologi ini saya manfaatkan untuk seluruh kelas yang saya bimbing pada mata pelajaran IPA yaitu ada lima kelas. Langkah pertama pembelajaran tetap mengkondisikan murid di dalam Whatsaap Grup, mengarahkan mereka untuk masuk ke dalam Platformutama pembelajaran yaitu Google classrom. Di dalam Google classrom. disediakan fitur forum untuk diskusi/ tanya jawab, fitur tugas kelas untuk mengirim materi, tugas, quiz ataupun penilaian harian, kemudian fitur anggota untuk melihat pengajar dan murid yang masuk pada kelas tersebut. Dengan penggunaan google classroom guru bisa langsung mengirim nilai terhadap tugas yang dikerjakan murid, sebaliknya murid orang tua dapat melihat perkembangan dan pencapaian kegiatan pembelajarannya selama di rumah.
Setelah tengah semester berlalu, saya melakukan refleksi terhadap pembelajaran jarak jauh, dengan mengirim kuesioner kepada murid di kelas tempat saya mengajar, melalui Google Form. Dengan begitu saya mengetahui kondisi murid di rumah, cara belajar yang meraka inginkan dan kendala yang mereka hadapi selama pembelajaran di rumah. Teknologi yang digunakan secara variatif, diantaranya menggunakan video pembelajaran di Youtube, terkadang menggunakan Zoom meeting danpenilaian menggunakan Google form dan Quizizz, kemudian umpan balik dan refleksi menggunakan menti atau padlet. Selain itu saya menggunakankan, aplikasi penunjang materi pelajaran yang ada di playstore seperti phet dan electroskop untuk materi kelistirikan. Saya juga memberi tantangan kepada murid untuk mengupload kegiatan praktikumnya di media sosial mereka baik itu facebook, instagram, twitter ataupun youtube. Dengan harapan mereka lebih percaya diri terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan dan lebih variatif untuk menghilangkan kejenuhan, jika di berikan tugas tertulis setiap minggunya.
C. HASIL AKSI NYATA
Hasil dari kegiatan Sadar Teknologi Edukasi dan Menyenangkan (STEM) diantara lain:
D. HASIL AKSI NYATA
Dari hasil aksi nyata, hal baik yang diperoleh bahwa dengan pengalaman belajar menggunakan tekhnologi bagi para guru lebih bisa memanfaatkan Google classroom dan Zoom untuk pembelajaran. Sedangkan, bagi murid mereka bisa lebih banyak memanfaatkan gadget/ android untuk kegiatan pembelajaran, mengetahui aplikasi yang dapat membantu mereka dalam belajar di rumah.
Namun, selama pembelajaran jarak jauh berlangsung, banyak kendala yang harus dihadapi baik bagi murid maupun guru. Sebagian besar sekolah yang melaksanakan kegiatan pembelajaran jarak jauh mengalami masalah yang hampir sama yaitu masih banyak murid yang tidak dapat mengikuti pembelajaran jarak jauh baik secara daring (online) ataupun luring (luar jaringan), serta kurangnya respon/umpan balik murid terhadap kegiatan pembelajaran. Setelah melakukan refleksi terhadap pembelajaran jarak jauh, ternyata permasalahan yang di hadapi guru antara lain: sebagian guru belum memiliki kemampuan untuk menggunakan teknologi pembelajaran sehingga konten pembelajaran jarak jauh hanya berisi tugas, guru harus mempersiapkan rencana pembelajaran baik untuk daring maupun luring dalam waktu yang singkat, keterbatasan kemampuan guru untuk memadukan antara materi essensial dengan kecakapan hidup yang telah dianjuran oleh Kemdikbud, belum lagi masalahan jaringan internet.
Selain itu permasalahan yang di hadapi murid juga termasuk pelik selain dari segi teknis seperti, alat komunikasi/ handphone terbatas, kuota internet yang tidak mencukupi meskipun sudah ada bantuan kuota dari pemerintah, jaringan internet terkadang tidak bersahabat, tetpai juga godaan bagi murid untuk menggunakan internet diluar kegiatan pembelajaran lebih besar seperti game online ataupun nonton streaming, terlambat bangun, malas mengerjakan tugas karena tidak mengerti, ataupun kejenuhan akan banyaknya tugas, serta kurangnya pengawasan dan bimbingan orang tua ketika pembelajaran di rumah.
E. RENCANA PERBAIKAN DI MASA MENDATANG
Saya menyadari sebagai guru masih banyaknya yang perlu ditingkatakn untuk suksesnya pembelajaran jarak jauh ini ini di masa mendatang. Pembelajaran jarak jauh dapat dilaksanakan secara optimal jika ada sinergi antara guru, murid, orang tua dan perangkat teknologi yang digunakan. Tetapi, secanggih apapun teknologi yang digunakan, selengkap apapun informasi atau materi pembelajaran yang diperoleh melalui internet, tidak dapat menggantikan sosok seorang guru. Ada yang terlupakan, bahwa pendidikan itu bukan sebatas mentransfer ilmu pengetahuan kepada murid, bukan sebatas memberikan rangkaian rumus, hipotesa ataupun teorema. Murid membutuhkan guru mendampinginya yang tidak bisa digantikan oleh robot tercanggih sekalipun.
Seperti yang dijelaskam Ki Hajar Dewantara bahwa tujuan pendidikan yaitu: "menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak”. Maka, dalam proses menuntun dan memperoleh pembelajaran bermakna, setiap murid membutuh guru sebagai pembimbing, fasilitator, dan motivator.
F. DOKUMENTASI DAN TESTIMON
LINK VIDEO : https://youtu.be/HXJ_5binIQQ
KEGIATAN SOSIALISASI DAN PELATIHAN SEHARI PENGGUNAAN GOOGLE CLASSROOM DAN ZOOM MEETING UNTUK PEMBELAJARAN DI SMPN 1 TEMBILAHAN
APLIKASI YANG DI GUNAKAN DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH
TESTIMONI KEPALA SEKOLAH DAN PERWAKILAN GURU/REKAN SEJAWAT
TESTIMONI DARI PERWAKILAN SISWA